Sabtu, 19 Mei 2012

Sejarah dan Perkembangan Softball di Indonesia

SOFTBALL & PERKEMBANGANNYA


Softball adalah olahraga yang diciptakan oleh George Hancock. Olahraga ini lahir di amerika serikat, tepatnya Chicago, pada tahun 1887. Pada awalanya permainan ini hanyalah sebuah aktivitas rekreasi yang dilakukan dalam ruangan tertutup. Olahraga ini adalah keturunan atau cabang langsung dari baseball. Sebenarnya aktivitas dalam ruangan tertutup ini ditujukan sebagai sarana berlatih baseball saat musim dingin. Karenanya, olahraga ini disebut “indoor baseball”. Uniknya, softball awalnya menggunakan sarung tinju yang dilintir sebagai ball dan gagang sapu sebagai bat.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887, lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang dilintir kea rah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George Hancock berteriak “play ball!”, dan ia mengitkan sarung tinju pada bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Seminggu kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang dan bat yang “oversize”. Lalu peraturan resmi permainan softball dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar keluar kota dan menjadi terkenal.
Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Salah satu yang membuat softball menjadi terkenal adalah bahwa permainan ini tidak memandang gender, baik wanita maupun pria bebas bermain dalam softball, tidak seperti baseball yang hanya diperuntukkan bagi pria.
Perkembangan Softball di Asia dan Indonesia
Olahraga ini menjalar pertama kali dari AS ke Kanada, Eropa, dan kemudian Asia. Perkembangan di Asia terpesat terutama setelah usainya Perang Dunia II. Saat ini, di Jepang, Philipina, Taiwan dan Korea Selatan, softball telah menjadi permainan rakyat. Olahraga ini menjadi olahraga yang sangat pesat perkembangannya dan begitu digemari di Asia, sehingga dibentuklah Amateur Softball Asia, yang disingkat ASA-ASIA. Anggotanya antara lain Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang melakukannya di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga baseball.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Overview Permainan
Softball dimainkan oleh dua tim di lapangan softball. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola (pitcher) tim bertahan melemparkan bola kearah penangkap bola (catcher) sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua base secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
Beberapa pemain softball terkenal
Jennie Finch: Lahir pada tanggal 3 September 1980, pemain softball yang bertalenta ini mulai bermain softball sejak umur lima tahun dan memulai pitching sejak berumur delapan tahun. Mendapat pelatihan yang dini oleh ayahnya, ia sangat menguasai skill-skill softball dan telah membawa universitasnya dalam turnamen softball. Ia seringkali muncul dalam televise dan telah menginspirasi banyak sekali talenta-talenta muda softball. Saat Summer Olympics 2004, Jennie Finch memenangkan emas. Ia dikenal sebagai seorang pemain softball wanita paling terkenal sepanjang waktu.
Crystl Bustos: Lahir pada tanggal 8 September 1977, ia adalah seorang pemain softball berdarah setengah Meksiko setengah Amerika yang terkenal sebagai pemegang rekor home run terbanyak sepanjang seri Olympic. Ia telah memenangkan dua World cup Championships dan adalah pemenang dari tiga Three Pan Americans.
Michele Mary Smith: Born on June 21, 1967 is a two-time Gold medalist for the Olympic softball team. She has played in the Japanese Professional Softball League since 1992. She is an Ambassador of Softball and a Softball Analyst for ESPN. In 2006, Michele Smith received the honor of being inducted to the ASA Softball Hall of Fame.